DOTA 2 Butuh Full Minded Strategy

 Halo teman - teman nama saya Bondan Arethusa. Kali ini saya akan memposting sesuatu yang sudah tidak asing lagi di telinga para gamer masa kini, ya DOTA 2. Game berbasis Online Multiplayer dengan genre strategy ini benar - benar sedang marak di berbagai kalangan gamer entah dari anak - anak, remaja hingga orang dewasa. "It's just game" sebenarnya adalah kalimat yang paling berat untuk dikatakan para pecinta DOTA 2, karena setiap orang yang memainkannya benar - benar memberikan kemampuan terbaiknya. Jadi apasih sebenarnya yang membuat game ini terlihat lebih complicated dari game - game lainnya? 

Ini Permainan TEAM bukan INDIVIDU !!!

Ya DOTA 2 menggunakan play per match yang mempertemukan 10 pemain secara random dan menjadikannya mereka lawan ataupun team. Anda tidak perlu takut sebenarnya pemain - pemain yang telah dipertemukan memiliki track record, skill, dan pengalaman bermain yang tidak jauh berbeda. Tapi hal ini akan menjadi sangat complicated apabila satu orang membuat kesalahan kecil namun anggota team yang lainnya merasa dia tidak terima dan mulai melakukan cek cok, dan akhirnya kondisi tertekan membuat stabilitas team terganggu dan menghasilkan kekalahan. Jadi apabila ingin memulai sesuatu yang baik bagi team dalam permainan ini buatlah kondisi tanpa tekanan dan peringatkan teman dengan cara yang baik, serta meminimalkan kesalahan agar tidak terjadi dampak buruk. 

Ada formasi default yang "newbie" jarang mengerti

Team yang baik dalam game ini adalah team yang memiliki formasi hero yang yang sinergi. Misalnya 2 hero supports, 1 midlaner, 1 main carry, dan 1 offlaner. Saya akan menjelaskan secara umum tugas dari masing - masing role dalam formasi tersebut.

Carry - Adalah hero yang mempunyai tujuan utama membawa kemenangan bagi teamnya. Dengan memiliki beberapa tugas, mengumpulkan gold dari last hits dan hero killings sebanyak - banyaknya. Melindungi support dengan penuh perhitungan akan resiko yang akan terjadi, serta Memberikan tekanan bagi musuh atau "PUSH" lane secara berkala, walau tidak semua carry mempunyai potensi PUSH yang baik.

Support - Adalah hero yang mempunyai tujuan utama membantu carry mengantarkan kemenangan bagi teamnya. Dengan beberapa tugas, memberikan vision/ penglihatan pada map, menjaga carry agar tetap hidup, serta memberi space/ruang bagi carry untuk farming(mengumpulkan gold). Tak jarang beberapa hero support memiliki potensi push yang cukup baik, namun membiarkan support melakukan push Tower lawan sendirian adalah keputusan yang kurang baik.

Mid Laner - Adalah hero yang memiliki kemampuan bertahan solo 1 on 1 dalam segala kondisi. Tugas utama mereka adalah mengontrol stabilitas wave creeps di mid lane dan menjaga tower tier 1 dari early hingga awal mid game. Namun posisi mid laner dapat diambil oleh hero carry dengan ketahanan early game yang cukup baik.

OffLaner - Adalah hero yang mampu berkembang tanpa harus berada dalam fase laning yang cukup lama.  Mereka memiliki tugas  utama untuk menjaga hard lane (Radiance toplane dan Dire botlane) saat early game. Selanjutnya offlaner dapat melakukan rotate atau memberi sinyal kepada kawan teamnya untuk melakukan gank atau semacamnya.

Bukan Masalah banyaknya kill tapi Hancurnya Ancient lawan

Banyak player dengan typical carry kebanyakan yang berhasil membombardir musuh sejak early game hingga mid game. Score dari hero kills akan menjadi kebanggaan yang membuat seorang player merasa berdiri di atas angin, mereka akan cenderung terus ingin membunuh tanpa menghiraukan tower musuh ataupun musuh yang berhasil dengan diam-diam menghancurkan towernya. INI KESALAHAN BESAR!!! kembali ke point awal dota adalah teamwork maka dari itu gank musuh untuk membasmi beberapa musuh itu penting namun. menghancurkan tower lawan demi mempersempit jarak menuju ancient lawan itulah yang terpenting. Banyak hal terjadi dengan istilah comeback padahal score team terpaut jauh, hal ini tidak lepas dari kelalaian team tersebut dengan membiarkan tower - tower musuh tetap berdiri hingga menit menunjukkan late game.

Pembagian early game, mid game, dan late game?

EARLY game biasanya adalah fase laning di awal dimulainya game dari menit pertama hingga menit ke 12. Pada early game player cenderung bermain aman dan mengumpulkan lashit sebanyak-banyaknya. Namun fase ini juga tidak buruk untuk melakukan gank mengingat tingkat kefokusan musuh hanya pada creep yang mereka incar saja. Suatu hal yang buruk bisa terjadi apabila sebuah team gagal melakukan gank di early, karena mereka telah kehilangan banyak waktu untuk memperoleh last hit akhirnya fase laning mereka menjadi lebih lama.

MID  game merupakan akhir dari perang dingin pada early game. Mid game adalah fase di mana carry dari setiap team memburu hero lawan dengan segala cara. Fase ini ini tidak kalah berbahaya di karenakan di fase inilah terlihat di mana satu saja kesalahan terjadi maka team musuh akan segera menghukum kesalahan tersebut dengan counter attack, suatu hal bisa terjadi tanpa kita sadari di fase ini. Dimana hero yang berhasil kita harrass dan tidak mendapat last hit menghilang entah kemana dan datang dengan item-item full bertarung yg tidak terprediksi. Ya, tentu mereka baru saja melakukan jungling atau farming di area hutan dengan sangat hati-hati tanpa kita sadari.

LATE game merupakan fase buah hasil dari mid game. Dimana terlihat team yang sukses di fase mid game akan membawa tiket menuju kemenangan di late game secara lebih cepat. Disinilah player akan mulai sadar pentingnya menghancurkan tower lawan. Akhirnya usaha mati - matian menuju ancient musuh pun dilakukan. Alhasil hero carry yang mendapat banyak kill di fase ini dipastikan akan membawa kemenangan bagi teamnya, bukan sembarang kill namun, membuat team musuh tidak dapat mempertahankan markasnya dalam waktu yang cukup lama. Hal inilah yang merupakan celah untuk melakukan Push secara sigap. 

Mungkin sekian artikel yang dapat saya tulis kali ini. Pembahasannya mungkin cukup singkat namun saya harap postingan ini mampu memberi gambaran terhadap game DOTA 2 secara mendalam.